Sholat Tahajud Sambil Mancing Ikan Malam Hari, Kamu Termasuk Beruntung!

Sholat tahajud sambil mancing ikan di malam hari tetaplah bisa dikerjakan, sekaligus kamu termasuk orang yang beruntung jika terdapat niat dalam hati mu melaksananya saat lagi memancing.

pulang dari mancing ikan langsung sholat tahajud

Seperti yang kita ketahui, sholat tahajud di kerjakan setelah terbangun berdasarkan niat saat akan tidur. Jika timbul dalam dalam hati walaupun lagi mancing, itu kamu memang termasuk mendapatkan getaran hati, dimana mengerjakan sholat tahajud jarang ada yang sempat untuk ngerjakannya.

Disaat orang tertidur pulas dirumah, walaupun kamu sedang mancing tapi terpikirkan untuk mencari sela mengerjakan sholat tahajud.

Memang kita disarankan untuk tidur dulu, setelah terbangun di 3 waktu mulai dari pertama hingga sepertiga malam, sudah pasti banyak kesempatan untuk kita ngerjakannya. Walaupun harus mengatur waktu untuk tidur sejenak.

Perhitungan untuk mengatur waktunya seperti ini, kita memancing pastinya dimulai jam 6 sore sampai pagi atau sesuai dengan peraturan di tempat kolam pemancingan tersebut.

mengerjakan sholat tahajud sambil mancing malam hari

Kamu harus tau, waktu ikan makan di malam hari itu tergantung jenisnya, jika untuk ikan nokturnal yang aktif biasanya ada pada kisaran setelah magrib hingga jam 10 malam setelah itu berhanti dan dilanjut jam setengah 4 sampai matahari menjelang terbit.

Kamu punya kesempatan untuk tidur sejenak, bisa dimulai dari waktu jam 10 hingga terbangun jam 2 atau 3 kesempatan ini sangat besar untuk sholat tahajud karena tepat di sepertiga malam.

Untuk mengatur tidurnya mudah terutama jika dikolam pemancingan, bisa mengalih dulu untuk tidur jika sudah niat.

Tidur untuk sholat tahajud juga tidak bisa diperkirakan hitungan jam.

Misal kamu berbaring dan memejamkan mata, sekilas tanpa sadar dan bangun, walaupun hanya 5 menit saja kamu sudah bisa mengerjakan tahajud.

Selain itu, beberapa Ulama seperti Almarhum Syech Ali Jaber pada video di YT juga menganjurkan bila tidak bisa tidur untuk mengerjakan sholat tahajud.

Terutama jika memang terdapat kendala seperti begadang. Akan tetapi tetap di sarankan untuk tidur dulu, kecuali bila memang sudah tidak bisa mejam lagi tapi sudah di usahakan tinggal dikerjakan.

Tapi ingat, jika memancing liaran sebaiknya hindari untuk tidur sembarangan karena berbahaya, kecuali bila ada tenda dan perlengkapan lainnya.

Sedangkan kalau kamu belum pernah mengerjakan atau belum tau sama sekali sholat tahajud tapi timbul niat dalam hati, maka mengerjakannya itu tidak repot dan termasuk mudah bila sudah timbil niat dalam hati.

Jadi simpelnya mengerjakan sholat tahajud sambil mancing ikan itu seperti ini, pertama sadari dulu kebersihan dari pakaian yang kamu gunakan, jika sudah diperkirakan bersih atau menang niat sedari rumah lebih baik langsung bawa salinan dan perlengkapan.

Sesudah memperkirakan pakaian, tidur dulu dibarengi dengan niat hati untuk bangun sholat tahajud, bila tersentak bangun entah itu 5 menitan sesudahnya hilang pikiran atau lebih, tinggalkan sejenak alat pancing dan wudhu, termasuk jika tidak bisa tidur lagi tetap kerjakan saja, sedangkan untuk urutan mengerjakannya seperti ini:

Shalat Tahajud bisa dikerjakan 2 rokaat sebagaimana shalat sunnah lainnya, untuk niat sholatnya seperti ini:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Niat dalam hati bersamaan takbîratul ihrâm, baca Al Fatiha dan Surat pendek lalu seperti sholat biasa di rakaat pertama dan juga kedua sampai salam setelah dua rakaat.

Setelah salam atau selesai seluruh shalat tahajud dianjurkan membaca doa:

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Latin: Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

Doa ini dianjurkan dibaca setelah shalat tahajud. Doa Rasulullah ﷺ ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim.

Juga jangan lupa untuk mengetahui keutamaan sholat tahajud jika kamu berniat dalam hati untuk mengerjakan.

Shalat Tahajud disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits yang di antaranya sebagai berikut:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Artinya: "Dan dari sebagian malam shalat tahajudlah kamu (Muhammad ﷺ) dengan membaca Al-Qur’an (di dalamnya) sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu menempatkanmu pada tempat yang terpuji" (QS al-Isra: 79).

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَرْفَعُهُ. قَالَ: سُئِلَ أَيُّ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وأَيُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ؟ فَقَالَ: أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِيْ جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللهِ الْمُحَرَّمِ . (رواه مسلم)

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dan ia marfu’kan kepada Nabi Muhammad ﷺ, ia berkata: ‘Nabi ﷺ ditanya shalat apa yang paling utama setelah shalat Maktubah dan puasa apa yang paling utama setelah puasa bulan Ramadhan?’ Lalu Nabi ﷺ menjawab: ‘Shalat paling utama setelah shalat Maktubah adalah shalat di tengah malam dan puasa paling utama setelah puasa bulan Ramadhan adalah puasa bulan Allah, Muharam’,” (HR Muslim).

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ. وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ وَمُكَفِّرٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ. رواه الحاكم وقال: هذا حديث صحيح على شرط البخاري)

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Umamah al-Bahili ra, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda: ‘Kalian lakukanlah terus qiyâmyul lail (dengan melakukan shalat Tahajud), karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Qiyâmul lail (dengan melakukan shalat Tahajud) merupakan ibadah kalian kepada Tuhan kalian, melebur berbagai kesalahan dan mencegah dari dosa’,”
(HR al-Hakim dan ia berkata, “Ini adalah hadits shahih sesuai syarat al-Bukhari).

Menurut Al-Habib Abdullah Al-Haddad, hendaknya yang dibaca adalah Al-Qur’an mulai awal dan seterusnya, sehingga tiap bulan, tiap 40 hari, atau jangka waktu yang lebih banyak atau sedikit dari waktu tersebut orang dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam shalat Tahajud, sesuai kadar kesemangatannya. Hal ini seiring firman Allah

ﷻ: فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ

Artinya: “Maka bacalah apa yang mudah dari Al-Qur’an.”
(QS al-Muzammil: 20). (Ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatuth Thâlibîn, juz I, halaman 267).

Dengan semua keutamaan, cara mengerjakan sholat tahajud dan niat doa pastinya kalian kan sudah memahami, terutama akan mengerjakannya di saat mancing malam hari.

Tapi percayalah kawan, Allah swt itu Maha Pengasih bila kamu mendapati niat yang timbul sendiri dalam hati ketahuilah bahwa itu sebuah hal yang patut kamu senangi untuk dikerjkan karena jarang orang yang mendapati hal tersebut. Sampai disini semogga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Sholat Tahajud Sambil Mancing Ikan Malam Hari, Kamu Termasuk Beruntung!"